Penanaman Pendidikan Karakter Melalui Budaya 5s Senyum Salam Sapa Sopan Dan Santun
42 57 Evaluasi Budaya 5s Senyum Sapa Salam Sopan Dan Santun Bukan hanya itu saja, melalui salam, sapa, sopan, dan santun peserta didik mampu menumbuhkan rasa senang bergaul, berbicara, dan bekerja sama dengan orang lain yang merupakan bentuk karakter bersahabat dan berkomunikasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik analisis interaktif miles & huberman, kegiatan 5s di smpn 09 kota bengkulu memberikan dampak positif terhadap karakter sopan santun siswa.
Program 5 S Senyum Sapa Salam Sopan Dan Santun Pdf Meski demikian, budaya 5s (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) menonjol sebagai aspek yang mudah diadopsi dan penting dalam membentuk karakter peserta didik menjadi individu yang lebih baik. Budaya 5s, cara sederhana tanamkan pendidikan karakter di sekolah kepala sdn oefoe menyebut siswa yang terbiasa dengan budaya 5s cenderung lebih disiplin, ramah, dan mudah berinteraksi. Adanya pendidikan karakter dan budi pekerti dari usia dini diharapkan siswa dapat menempatkan diri kepada siapa dan dimana mereka berada, serta mampu menghargai dan berperilaku dengan orang lain secara baik. Pendidikan karakter di indonesia umumnya diterapkan dalam budaya senyum, salam, sapa, sopan, dan santun (5s). pendidikan memiliki enam makna, yaitu memberi pengetahuan, membentuk keterampilan, membentuk sikap, mewujudkan tuntutan hidup pribadi dan sosial, sarana persiapan kehidupan yang akan datang, dan memenuhi kebutuhan perkembangan manusia.
Cokelat Ilustrasi Anak Budayakan Senyum Salam Sapa Sopan Santun Poster Adanya pendidikan karakter dan budi pekerti dari usia dini diharapkan siswa dapat menempatkan diri kepada siapa dan dimana mereka berada, serta mampu menghargai dan berperilaku dengan orang lain secara baik. Pendidikan karakter di indonesia umumnya diterapkan dalam budaya senyum, salam, sapa, sopan, dan santun (5s). pendidikan memiliki enam makna, yaitu memberi pengetahuan, membentuk keterampilan, membentuk sikap, mewujudkan tuntutan hidup pribadi dan sosial, sarana persiapan kehidupan yang akan datang, dan memenuhi kebutuhan perkembangan manusia. 5 risma ayu, “pentingnya mempertahankan nilai budaya 5s (senyum, salam, sapa, sopan, santun),” jurnal pendidikan sains dan teknologi vol. 7, no. 1 (2020), 21. Dari hasil obsevasi yang dilakukan di mi bustanul ulum kota batu menunjukan adanya pembiasan pendidikan karakter yang cukup bagus hal tersebut di buktikan dengan adanya penerapan budaya 5s (senyum, sapa, salam, sopan, santun), pembiasaan sholat dhuhur dan shalat dhuha secara berjamaah setelah sholat dhuha berjamaah membaca istighosah, tahlil. Peserta didik dapat menggunakan bahasa yang sopan dan baik ketika berbicara dengan guru maupun teman temannya, lebih percaya diri dan bertanggung jawab. dengan senyum perserta didik diharapkan merasa lebih damai, senang dan gembira berada di lingkungan sekolah. Penerapan metode pendidikan karakter, seperti budaya sapa, salam, senyum, sopan, dan santun (5s) menjadi salah satu strategi yang diterapkan di sma charitas jakarta sebagai pembiasaan untuk membangun karakter yang tangguh pada setiap anak didik.
Penerapan Budaya Sekolah Keseharian Yang Dibentuk 5s Senyum Salam Sapa 5 risma ayu, “pentingnya mempertahankan nilai budaya 5s (senyum, salam, sapa, sopan, santun),” jurnal pendidikan sains dan teknologi vol. 7, no. 1 (2020), 21. Dari hasil obsevasi yang dilakukan di mi bustanul ulum kota batu menunjukan adanya pembiasan pendidikan karakter yang cukup bagus hal tersebut di buktikan dengan adanya penerapan budaya 5s (senyum, sapa, salam, sopan, santun), pembiasaan sholat dhuhur dan shalat dhuha secara berjamaah setelah sholat dhuha berjamaah membaca istighosah, tahlil. Peserta didik dapat menggunakan bahasa yang sopan dan baik ketika berbicara dengan guru maupun teman temannya, lebih percaya diri dan bertanggung jawab. dengan senyum perserta didik diharapkan merasa lebih damai, senang dan gembira berada di lingkungan sekolah. Penerapan metode pendidikan karakter, seperti budaya sapa, salam, senyum, sopan, dan santun (5s) menjadi salah satu strategi yang diterapkan di sma charitas jakarta sebagai pembiasaan untuk membangun karakter yang tangguh pada setiap anak didik.
Comments are closed.